Monday 7 March 2011

WHAT THE FAZ MOMENT 18

Kali ini, gw mau bercerita tentang relationship gw. Mungkin terdengar sedikit klise, namun relationship yang gw jalanin ini agak berbeda dan spesial. Banyak suka dan duka yang gw alami selama bertahun - bertahun mengarungi bahtera relationship gw itu. Jalan yang terjal, jalan yang curam, jalan bergelombang, jalan berlobang sampai lobang berjalan pun gw lewati walau dengan susah payah. Kenapa relationship gw ini mesti melewati pelbagai macam jalan?

Karena cerita ini adalah cerita relationship gw dengan yang namanya MOBIL.

Karena banyaknya mantan - mantan mobil gw, gw memutuskan untuk mendedikasikan beberapa post WHAT THE FAZ MOMENT kedepan khusus untuk kisah kasih gw dengan mobil.

CERITA MOBIL PERTAMA: FORD FALCON 1992.

Kira kira seperti ini mobil gw waktu itu.


Waktu itu gw baru 6 bulan mendarat di Australia, masih belom bekerja dan masih menggerogoti dompet orang tua. Tiba - tiba ada peluang datang mengetok pintu sambil berkata "assalamualaikum".

Peluang tersebut bernama Delivery Koran, dan si delivery koran ini membawa temennya yang juga merupakan sebuah peluang, yaitu Ford Falcon 1992.

Jadi temen gw ada yang mau pulang ke Indonesia dan dia nawarin kerjaan delivery korannya ke gw. Karena gw ga punya mobil, dengan amat sangat baik hati dia menawarkan mobilnya juga untuk gw beli secara angsuran dari gaji gw ngoran nantinya.

Sebuah arrangement yang terdengar sempurna bukan?

Yang dikotaki adalah Keillor Village News Agency, tempat pertama gw kerja di Australia, eh di seluruh dunia bahkan.




Tapi seperti yang telah gw tuang dalam WHAT THE FAZ MOMENT lainnya, seringkali rencana yang sempurna malah berbalik menjadi anrupmes.

Setelah seminggu gw ditraining sama temen gw itu, akhirnya gw pun dengan cekatan menjadi newspaper boy yang handal taulan. At least itu yang ada dalam pikiran gw.

Pada kenyataannya, selama 3 hari pertama gw kerja selalu berantakan, ada aja costumer gw yang complain korannya ga kekirim. Di hari ke-4 pun gw bertekad agar lebih teliti dan tekun dalam melempar koran.

Tapi ternyata memang belajar teliti dan tekun itu perlu pengorbanan.

Just FYI, Keilor Village itu sebuah daerah yang sebenernya indah, bagi para penduduknya, tapi bagi para tukang koran, Keilor Village punya tantangan tersendiri, karena banyaknya daerah - daerah yang terjal seperti ini:

Keterjalan Kira - Kira 45 derajat celcius
DIjalan ini, Feathertop Drive, ada 2 costumer gw yang bersebalahan. Rumah nomer 27 dan rumah nomer 29. Rumah no. 27 mesen koran The Age (semacam Kompas), koran no. 29 mesen Herald Sun (semacam Republika).

Sebelah kanan no. 27 sebelah kiri no.29


Dengan seksama gw berhenti didepan kedua rumah tersebut, gw ambil koran The Age dari jok sebelah, dan gw lemparlah ke rumah sebelah kiri, lalu gw ambil koran Herald Sun dan gw lempar kerumah sebelah kanan. Easy.

Gw pun langsung bersiap tancap gas, namun kok gw ngerasa ada yang salah ya? Pas gw cek di listnya, gw baru sadar "Oiya, korannya kebalik!!". Itu artinya gw mesti turun dan nuker korannya sendiri. Untung gw teliti.

Itu pikir gw.

Gw pun turun dari mobil berkehendak untuk menukar kedua koran tersebut, kaki kanan gw udah keluar dari mobil, kaki kiri gw masih didalem, sebelum tiba - tiba.....

"Gruuuuuuuu"

Hah suara apaan tuh?

Hah kok kaki gw gerak sendiri?

HAH TERNYATA BUKAN KAKI GW DOANG YANG GERAK SENDIRi! MOBIL GW JUGA GERAK SENDIRI!!!!

WHAT THE FAZ!??!!!!

Ternyata gw lupa masang Handbrakenya!

Alhasil diketerjalan 45 derajat mobil gw pun turun posisi. Dengan kaki kiri gw yang masih nyangkut, gw berupaya masuk lagi kedalam mobil untuk mengendalikannya. Setengah badan gw udah berhasil masuk dan tangan gw berhasil menarik rem tangan dengan sekuat tenaga,

"Please please berhenti pleaseeeee!!! astaghfirulaaahh!" Gw berteriak teriak, atau mungkin lebih tepat disebut meraung - raung dalam hati.

Namun mobil gw sudah terlanjur mendapatkan momentumnya, rem tangan yang telah gw tarik sekuat tenaga gagal  menghentikan lajunya. Usaha terakhir gw sebelom pasrah adalah menghentakan kaki kanan gw yang masih ada diluar keaspal, tentunya ini usaha sia - sia.

"Mampus deh gw nabrak, ya allah, ini mobil belom lunas ya allah jangan dita..."

BRAKKKKKKKKKKKK

Mobil gw dengan laju yang cukup seksama akhirnya nabrak pohon yang nangkring dibawah. Gw pun langsung bersedih hati tiada terkira.
Tapi tentunya bukan gw kalo ga bisa ngliat keuntungan dalam kerugian.

Inilah bagian belakang mobil gw yang nabrak pohon.
Gw yang sedang meratapi mobil.


Setelah gw telaah, mobil gw ternyata ga rusak parah, cuma bempernya aja yang copot dan bagasinya yang kehilangan fungsi menyimpan barang

"Alhamdulillah masih bisa dipake" pikir gw.

Badan gw pun ternyata ga ada yang luka - luka, cuma dagu gw aja yang lecet terkena pintu mobil.

"Alhamdulillah masih bisa dipake" pikir gw.

Dan yang lebih untung lagi, ternyata dibelakang pohon yang gw tabrak itu, ada 3 mobil mahal yang parkir tanpa dosa. Jadi kalo dipikir, sebenernya bukan mobil gw yang nabrak pohon, tapi pohon yang nylametin mobil gw dari krusakan yang lebih dahsyat. Ga kebayang itu kalo gw sampe nabrak 3 mobil yang ada dibelakang pohon, gaji gw setaun juga ga nutup.
Disinilah TKPnya, dan Pohon yang melintang itulah yang menyelamatkan dompet gw.


"Alhamdulillah duit gw masih bisa dipake" pikir gw.

Tanpa tedeng aling - aling, gw pun langsung melanjutkan kerjaan koran gw dihari itu juga. Akhirnya, untuk kesekian kalinya, rencana - rencana sempurna gw malah berujung dengan kejutan spontan yang selalu membuat gw berkata...

WHAT THE FAZ???!!!!!

WHAT THE FAZ LEVEL: 5

(NEXT ON WHAT THE FAZ MOMENT: CERITA MENGENASKAN TAMATNYA RIWAYAT FORD FALCON)

No comments:

Post a Comment